Sebuah Surat Cinta

Sahabat

Apa kabar? Aku perlu megirimkan sepucuk surat untuk menyatakan padamu
betapa Aku memperhatikan kamu

Kemarin aku melihat kamu berbincang - bincang dengan teman - temanmu.
Sepanjang hari Aku menunggu berharap engkau mau bercakap - cakap
denganku juga. Aku memberimu senja untuk menutup harimu dan angin sepoi
- sepoi untuk menyejukkanmu dan aku menunggumu, kau tidak pernah datang.
Ini menyakitkan aku tapi aku tetap mengasihimu sebab aku sahabatmu.

Tadi malam aku melihat kamu tidur dan aku ingin menyentuh keningmu maka
aku mencurahkan cahaya bulan ke wajahmu. Aku kembali menunggu ingin aku
meluncur ke bawah supaya kita nisa berbincang - bincang.
Aku punya banyak sekali hadiah untukmu !

Pagi ini kamu bangun dan terburu - buru bekerja. Air mataku bercucuran.
Seandainya saja kamu mau mendengarkan aku! Aku cinta padamu! Aku
berusaha mengatakannya melalui langit biru dan rumput hijau yang
membisu. Aku membisikkannya lewat dedaunan dan menghembuskannya lewat
warna - warni bunga, meneriakkannya padamu lewat aliran sungai
pegunungan menjadikan burung - burung gemar bernyanyi. Aku menyelimutimu
dengan kehangatan sinar mentari dan memberi wangi udara dengan wewangian
alam. Kasihku padamu lebih dalam daripada samodra dan lebih besar dari
kebutuhan yang paling besar dalam hatimu !

Mintalah padaku ! Berbicaralah padaku! Jangan lupakan aku. Banyak sekali
yang harus kubicarakan denganmu.

Aku tak ingin mengganggumu lebih lama lagi. Ini tergantung keputusanmu.
Aku telah memilih kamu dan aku akan menunggu.

Aku mengasihimu.

SAHABATMU

Y E S U S